Belajar Hubungan Sebab Akibat

Parents • 24 Februari 2022

Merencanakan Kehamilan

Salah satu pelajaran pertama yang perlu Parents ajarkan kepada Si Kecil kita adalah hubungan sebab dan akibat Parents perlu mengajarkan bahwa tiap tindakan kita akan mengakibatkan reaksi sehingga kita harus paham, bahwa apa yang kita lakukan itu penting.

Pada akhir tahun ketiga, Si Kecil sudah memiliki kesadaran tentang dirinya dan mulai menerima aturan perilaku yang Paret ajarkan. Mereka sudah mampu merasakan emosi seperti merasa bersalah, malu dan bangga. Ini adalah saat yang tepat untuk memberikan pelajaran sebab akibat yang berbunyi setiap aksi memiliki reaksi. Misalnya, bila kamu melangkah ke sana, kamu akan jatuh, atau kalau kamu memukul adikmu, kamu akan menerima konsekuensinya.

Kita mengajarkan hubungan sebab dan akibat untuk membantu Si Kecil mengenali hubungan antara dua hal atau ketika menunjukkan bahwa satu kejadian adalah hasil dari kejadian lain. Untuk mengajarkannya, carilah contoh yang kongkrit, karena balita tidak memahami hal-hal yang rumit.

Misalnya: ajak Si Kecil ke tempat yang terkena sinar matahari dan katakan, “Bila kamu terkena sinar matahari, kamu akan merasa panas.” “Bila kamu berlama-lama terkena sinar matahari, kulitmu bisa terbakar.” 

Parents bisa mengajak Si Kecil berlari-lari. “Bila kamu berlari dalam waktu lama, kamu akan merasa lelah.” Ketika Parent lihat Si Kecil minum segelas air, Parent dapat mengatakan, “Setelah minum air, kamu tidak merasa haus lagi.”

Parents dapat melakukan permainan bersama Si Kecil untuk mengajarkan hubungan sebab akibat.

Parent dapat menanyakan hal yang sederhana seperti “Apa terjadi bila kita menaruh es krim di sinar matahari?” atau “Tanaman membutuhkan air. Apa yang terjadi bila kita tidak memberinya air?” atau “Bila ayah tidak makan, apa yang terjadi?” “Ayah akan merasa lapar.”

Selanjutnya Parent dapat menjelaskan konsekuensi dari perilaku mereka dan penerimaan aturan alami yang terjadi dari perilaku ini. Dengan demikian, mereka dapat melihat hal ini sebagai konsekuensi, bukan hukuman. Contoh, “Bila aku makan pada waktu makan siang, aku tidak dapat makan lagi nantinya.”

Ketika mereka sudah benar-benar paham mengenai sebab dan akibat, maka Parents bisa memberikan Contoh : “Bila kamu memberi makan seekor burung, kamu melakukan hal yang baik. Pada akhirnya Si Kecil akan menjadi dewasa sebagai orang yang baik  dan belajar melakukan hal-hal yang baik untuk dunia. Itulah mengapa mempelajari hubungan sebab akibat adalah pelajaran hidup yang sangat penting.

238

0

3

Artikel Lainnya