Pubertas Dini

Parents • 09 Januari 2024

Merencanakan Kehamilan

Purbertas dini adalah saat tubuh seorang masih tergolong kanak-kanak mengalami kematangan.


Pubertas dini biasanya terjadi pada usia kurang dari 8 tahun untuk anak perempuan dan kurang dari 9 tahun untuk anak laki-laki.


Pubertas adalah masa transisi yang  dialami oleh  semua anak menuju remaja, namun masa transisi ini terasa sangat sulit bila dialami oleh seorang yang usianya masih tergolong usia anak-anak.


Sebaiknya Parents mulai membahas tentang pubertas sejak anak-anak mereka mulai berusia 7 atau 8 tahun, tentu pembahasannya harus sesuai dengan tahapan perkembangan usia mereka.


Membahas tentang pubertas sejak dini dapat membantu anak-anak mempersiapkan diri menghadapi perubahan dan tantangan yang akan dihadapinya di kemudian hari dan dapat terhindar dari  “stigma” yang tidak benar tentang pubertas.


Apabila putra-putri Parents ada yang mengalami pubertas dini dan dia sulit mengkomunikasikan kondisi yang dia alami dengan Parents sehingga menyebakan dia kesulitan mengelola dampak dari pubertas tersebut, Parents bisa mengajaknya pergi ke psikolog atau ahli kesehatan mental. 


Bagaimana pubertas dini dapat mempengaruhi kesehatan mental seorang anak?


Masa pubertas adalah masa di mana seseorang mengalami perubahan fisik dan mental.


Apabila seorang anak yang belum memiliki kemampuan pengendalian diri yang baik atau fungsi eksekutif otaknya belum mengalami tumbuh kembang secara optimal kemudian dia mengalami perubahan pada tubuhnya, pada emosinya, maka ini akan sangat mempengaruhi mentalnya.


Masa puber membuat seseorang mulai berpikir tentang jati dirinya, bisa juga dia memiliki gejolak perasaan yang meluap-luap, dilanda kemurungan tanpa alasan dan mungkin juga ledakan emosi yang tak terduga.


Mereka ingin bisa menyesuaikan diri dengan teman-teman sebayanya, namun karena mengalami pubertas dini, dia merasa berbeda dengan teman-teman sebayanya yang bentuk tubuhnya tidak mengalami perubahan seperti dirinya dan ini bisa menimbulkan perasaan terasing pada anak yang mengalami pubertas dini tersebut.


Masa-masa di mana seorang anak ingin menjadi seperti teman-temannya, tetapi hal itu tidak bisa dia lakukan, karena tubuhnya yang mulai berbeda dengan teman-temannya, maka ini bisa menyebabkan stress.


Pubertas dini juga bisa membuat anak tampak lebih dewasa dari usia sebenarnya. Tubuhnya juga mulai memperlihatkan daya tarik seksual mungkin sangat tidak diinginkan oleh seorang anak, karena menimbulkan perasaan tidak nyaman dan sangat mengganggunya.


Terlihat lebih dewasa juga dapat menyebabkan ekspektasi perilaku yang tidak realistis dan adanya risiko terpapar perilaku orang dewasa di usia  dini, seperti aktivitas seksual dan penggunaan narkoba.


Parents dampingi secara tepat dan benar bila anak Parents mengalami pubertas dini, agar mereka dapat melalui kondisinya dengan lebih nyaman dan terhindar dari hal-hal yang tidak Parents inginkan.

0

0

0

Artikel Lainnya